Selasa, 21 April 2009

Jangan Dorong Mobil Untuk Start Mesin



Aki tekor dan mesin sulit start. Kondisi darurat seperti ini, biasanya banyak yang meminta tolong untuk mendorong mobilnya guna menghidupkan mobil. Sudah seperti hal yang lazim dilakukan. Tetapi tahukah Anda, tidak satu pun pabrikan mobil yang mengamini teknik ini! Kenapa ya?

Berbahaya.....?????
Mendorong mobil bertransmisi manual guna menghidupkan mobil memang cara paling sederhana pada saat mengalami kondisi darurat. Padahal sebenarnya berbahaya buat mesin .

Beragam cara yang sering dilakukan kala mendorong mobil

Kalau mobil didorong bisa menimbulkan gerakan mendadak pada komponen jeroan mesin. Pernah ada kejadian pada mesin diesel, boring silinder turun setelah start dorong . Kemungkinan besar karena diesel punya kompresi tinggi, sehingga tekanan piston sangat kuat dan mampu menjebolkan dinding silinder. Toh, meski mesin bensin punya kompresi lebih rendah, tetaplah berisiko.

Sebenarnya apa yang terjadi pada saat mobil didorong untuk coba start mesin? Coba dirunut satu persatu. Harusnya, mesin memutar transmisi, lalu diteruskan ke roda lewat as kopel atau as roda. Nah, pada saat start dorong, kejadiannya terbalik. Gerakan roda yang juga menggerakkan transmisi (karena gigi dimasukkan), juga akan menggerakkan mesin kalau kopling diangkat.

Sayangnya, putaran roda tidak terukur pasti. Sehingga enggak ketahuan bisa menghasilkan putaran mesin (rpm) berapa. Kalau terlalu kencang, pasti berbahaya. Bisa bikin bengkok kruk as atau setang piston .

Menurut Saya, putaran ideal saat start yang dihasilkan motor starter sekitar 1.000 rpm. Berapa putaran yang dihasilkan saat mendorong? Kalau pakai gigi satu, pasti tinggi, kan? Makanya saran pabrikan saat menghadapi kondisi aki tekor adalah melakukan jump start. Itu pun biasanya ada kondisi lagi. Misal sebaiknya mobil yang digunakan buat jump start tidak dihidupkan .

Jump start lebih aman (kiri), mendorong mobil bsa mengakibatkan rent

Soalnya, jump start ideal pakai aki. Tegangan aki saat start masih sekitar 12 volt. Sedangkan kalau mobil hidup bisa di atas 13 volt . Tidak bagus buat kelistrikan mobil, terutama sistem injeksi. Buat mobil yang menjumper pun, kalau mesin hidup, tegangan bisa turun sebentar. Alternator bakal kerja lebih keras. Turun naiknya tegangan pun tetap tidak baik buat kelistrikan.

Mirip mobil matik dong? . Nah, itu kan kondisi idealnya. Memang kondisi itu sebaiknya diikuti. Namun kalau sudah benar-benar darurat, tidak ada mobil lain buat jumper, sebaiknya melakukan start dorong dengan bijaksana. Pastinya, mobil matik tidak bisa start dorong. Kecuali Anda bisa mendorong mobil di atas 60 km/jam .

Yang benar, mobil matik masih bisa didorong atau diderek meski mesin mati. Cukup posisikan tuas di ‘N’. Kalau ada pengaman tuas, tekan dulu tombol Shift Lock sebelum menggerakkan tuasnya. Masih ingin start dorong? Hati-hati terhadap jeroan mesin. Maka, sebaiknya gunakan gigi tinggi. Misalnya gigi dua, karena rasionya lebih kecil dari gigi satu .

Kalau dorong pada turunan, bisa pakai gigi lebih tinggi lagi. Coba perkirakan, dengan kecepatan dorong, gigi berapa yang Lalu lepas kopling perlahan, seperti diselip dulu. Ingat, disentak risikonya tinggi buat jeroan mesin.Jangan start dorong mundur. Girboks kerja lebih berat karena ada gigi pembalik. Apalagi kalau dorong mundur tapi salah masuk gigi maju, pasti rontok!

Pendapat membantu start dorong dengan mencoba start mesin dari kunci kontak pun berisiko. Putaran motor starter belum tentu sama dengan flywheel, kan? Lebih banyak lagi komponen yang terkait . Start dorong memang bisa dilakukan. Tetapi, jangan jadi pembenaran di kondisi darurat, ya!

Minggu, 19 April 2009

Meredam Berisik Tempat Uang Logam

Uang receh koin cepek atau gopek(Rp 100 dan Rp 500) kadang sudah tidak begitu besar lagi nilainya bagi banyak pengemudi. Sehingga kerap tercecer di dalam mobil, tanpa disimpan dalam wadah khusus.

Namun di sisi lain, koin berbentuk bulat ini sangat dibutuhkan untuk ongkos tambahan bayar tol maupun memberi sedakah para pengamen saat berhenti di lampu merah.

Saat masuk tol dalam kota uang Rp 500 sangat penting menggenapi uang kertas Rp 5.000. Berhubung koinnya tercecer di mana-mana, kadang ribet carinya .

gbr.1



Lo kok enggak disimpan di tempat khusus biar gampang? Berhubung mobil ini enggak ada tempat khusus untuk menyimpan koin, saya simpan di tatakan asbak (Gbr.1). Tapi saat lewat polisi tidur maupun jalananan rusak malah bikin berisik dan mengganggu konsentrasi saat nyetir .

Setelah saya konsultasi ke bengkel , disarankan kalau mau menyimpan koin atau uang receh di tatakan asbak, sebaiknya diberi peredam berisik dari kain atau busa didalamnya, biar enggak mengeluarkan bunyi-bunyian.

Nah buat Anda yang kebetulan mengalami hal yang sama, serta besutannya belum dilengkapi tempat menyimpan koin, solusi yang bisa jadi alternatif pilihan. Caranya sangat mudah kok, begini langkah-langkahnya;

gbr.2


Pertama siapkan kain atau busa tipis. Pada mobil Eropa malah ada yang pakai suede. Lalu potong secukupnya pakai gunting, disesuaikan dimensi tatakan asbak . Masukkan ke dalam tatakan asbak tersebut, disekeliling dalam dinding .

Berikutnya masukkan uang recehan ke dalam tatakan asbak yang sudah diberi peredam kain tadi . Kemudian goyangkan asbak seakan mobil sedang lewat jalan rusak atau polisi tidur. Kalau masih terdengar suara berisik, tinggal menambahi kain peredamnya.

Untuk darurat saat masih diperjalanan, bisa juga pakai tisue. Namun berhubung tisue tersebut tipis, jumlah agak banyak, biar lebih tebal serta bisa meredam suara koin .

Memilih Belt: Kencang dan Lenturnya Mesti Pas

Meski kelihatan sepele dan harganya murah, aneka belt di mobil tak bisa diabaikan lho. Harganya cuma berkisar dari Rp 20 ribu sampai Rp 70 ribu. Tapi kualitas karet pengikat di altenator, AC atau steering wheel sangat mempengaruhi kinerja bagian-bagian tersebut.

Memang murah, tapi vital. Kalau belt di altenator rusak, suplai listrik mandek. Kalau yang di AC putus, AC enggak bisa jalan. Berbelanja belt juga perlu pengamatan yang cermat dan teliti.

Awas Karet Getas
Langkah pertama, pastikan kete­patan nomor atau ukuran belt, baik itu untuk fan, steering wheel altenator atau timing belt. Kalau susah menghapal rumitnya angka atau tipenya, bawa contoh belt yang lama. Belt yang tidak pas, terlalu besar, terlalu kecil, terlalu kencang atau kelewat longgar, bikin belt cepat rusak.

Kalau ukuran dan pemasangan enggak presisi, posisi belt jadi enggak center. Putarannya jadi enggak simetris, akibatnya belt jadi cepat rusak karena gesekan. Tali penguat berwarna putih, mencegah belt putus saat karet mulai getas (kiri). Cek kualitas karet (kanan)




Kalau ukuran sudah pas, kualitasnya juga harus bagus. Ini bisa dilihat dari kondisi karet dan struktur yang bisa dilihat dari penampang sampingnya. Belt yang bagus ada benang penguatnya, berwarna putih. Jadi kalau sampai terjadi gesekan atau sudah jelek, karetnya sudah rusak, belt enggak sampai putus karena masih ditahan benang penguat .

Setelah itu, pastikan karetnya masih dalam kondisi bagus. Karet yang terkena panas atau umur, lama-lama jadi keras, getas atau pecah-pecah. Ini bisa dicek dengan menekuk karet, posisikan permukaan belt bagian dalam di luar. Kalau pas ditekuk permukaan karet pecah-pecah, berarti kualitasnya jelek .

Tingkat kelenturan dan kekakuan karet juga mempengaruhi kinerja belt. Masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya. Karet yang lentur lebih tahan panas, tapi gampang slip atau lepas. Sementara yang kaku, ikatannya lebih presisi dan stabil, tapi lebih cepat retak.

Terakhir, pastikan pemasangannya juga presisi agar tidak ada bagian belt yang tergesek dan cepat aus. Belt biasanya perlu dicek lagi tensi dan posisinya, masih presisi di tengah (center) atau tidak, tiap 10 ribu km. Makin terawat dan terjaga kebersihannya, makin panjang umurnya. “Belt yang banyak terkena kotoran dan minyak jadi cepat rusak .

Prosedur Pengecekan Aki Drop & Sistem Pengisian

Masalah aki ngedrop mungkin juga Anda alami pada tunggangan kesayangan. Apapun itu motornya. Dengan catatan, kondisi motor masih standar alias belum ada penambahan aksesori kelistrikan lo. Nah, kalau sudah begitu, gampang saja kok menelusuri penyebabnya.

Prosedur ngeceknya gini. Kita praktikkan di Honda Supra X 100 cc (mirip Grand dan Revo lama).Mula-mula yang mesti dicek, kondisi aki. Periksa apakah volume air akinya memadai atau tidak, sel-sel aki rusak atau tidak dan lainnya,kata Sainih.

Ciri-ciri baterai yang kondisinya jelek/rusak, antara lain bila pada bagian sel aki terdapat jamur (warna putih keabu-abuan) atau tampak hitam gosong (gbr.1). Jika keadaannya demikian, sebaiknya ganti aki baru. Namun bila aki baik-baik saja, lanjutkan periksa tegangannya. Dan langkah ini sebaiknya dilakukan dalam kondisi kabel positif (+) maupun negatif (-) aki dilepas dari terminalnya.


Ukur tegangan aki pakai multitester dengan skala 50 DC Volt. Tapi sebelumnya, bersihkan dulu terminal aki dari kotoran atau kerak yang menempel pakai sikat kawat atau ampelas (gbr.2). Sebab kotoran atau kerak tadi dapat menimbulkan hambatan yang bikin arus listrik tidak tersalur dengan optimal.


Jika sudah, hubungkan kabel positif (+) dari multitester ke terminal positif (+) aki. Sedang kabel negatif (-) multitester ke terminal negatif (-) aki (gbr.3). Lalu amati output yang keluar pada multitester menunjukkan angka berapa. Tegangan ideal aki berkisar 12-12,3 Volt. Kalau kurang dari segitu, tandanya aki memang tekor.


Sebaliknya jika sudah sesuai namun komponen kelistrikan motor tak dapat dioperasikan dengan normal kayak klakson, motor starter dan lainnya, kemungkinan besar yang bermasalah bukan aki. Bisa karena sekring putus, soket-soket kabel yang terhubung ke komponen kelistrikan tersebut kotor, ada kabel yang putus atau part kelistrikan terkait bermasalah.

Nah, kalau ternyata akinya yang tekor,lakukan pemeriksaan pada sistem pengisian. Caranya, pasang kembali kabel positif (+) dan negatif (-) aki, lalu hidupkan mesin. Lalu tempelkan lagi kabel positif (+) dan negatif (-) multitester ke terminal aki kayak tadi, lalu perhatikan berapa out put tegangan yang dihasilkan.

Idealnya, pada kondisi mesin stasioner (langsam), tegangan pengisiannya minimal 12,5 Volt. Sedang pada 5.000 rpm sekitar 13,5 volt dan di putaran tinggi maksimal 14,5 volt. Lebih dari itu artinya terjadi overcharge. Lama-lama akan bikin aki cepat jebol. Umumnya overcharge disebabkan regulator rectifier/kiprok yang bermasalah. Wajib diganti.

Tapi sebaliknya bila voltase pengisian kurang dari 12,5 volt, ada beberapa kemungkinan penyebabnya. Pertama, bisa karena soket kabel pengisian dari sepul ke regulator dan terminal aki kotor. Atau sepul pengisiannya bermasalah. Untuk memastikannya, coba bersihkan dulu soket kebel yang terhubung ke kiprok dan terminal aki. Lalu ukur ulang tegangan pengisiannya.

Bila masih saja kurang, kemungkinan besar letak masalah ada pada sepul pengisian. Nah, untuk mengetahui permasalahan pada kiprok atau sepul pengisiannya, akan dibahas tersendiri di edisi mendatang.

Deteksi Bunyi Aneh Pada Blok Tiger


Tebak-tebak bunyi rantai keteng Honda Tiger memang bikin gemes. Bunyinya macam-macam tergantung penyakitnya. Kadang ada suara tik..tik..tik, kalau yang ini bisa dipastikan karena rantai yang sudah kendur atau tensionernya yang sudah lemah. Tapi bila yang terdengar suara srek..srek..srek..., jangan-jangan gear rantai keteng bergesekan dengan cover penutupnya.

Cirinya, gear rantai keteng baret karena bergesekan dengan cover penutup bagian dalam. Gesekan ini bisa terjadi bila pemasangan camshaft atau noken as tidak benar, Pemasangan noken as disinyalir terlalu keluar.

Sehingga gear rantai keteng yang menempel pada noken as posisinya juga ikut terlalu keluar yang akhirnya bergesekan dengan cover penutupnya. Sebenarnya meski sedikit bergeser kerja noken as membuka dan menutup klep tidak akan terganggu. Tapi masalahnya jadi seperti yang sedang kita bahas ini, mucul bunyi aneh yang mengganggu.

Baiknya saat memasang noken as perhatikan kalau posisinya sudah benar-benar merapat di sisi tepat diatas rumah busi. Pastikan jangan ada celah sedikit pun

Noken as yang terlalu keluar ini juga pernah terjadi saat mengganti dengan noken as after market yang ternyata as nya lebih panjang dari standar.

Kalau memang mau mengganti dengan produk after market pastikan dulu panjangnya sama persis. Sedang bila masih menggunakan noken as standar dan terbukti pemasangannya terlalu keluar, perbaiki posisinya dengan membuka cover atas silinder head. Jangan dilakukan dengan memukul batang noken as

Kalau yang dipukul batang as nya lahernya cepat oblak. Karena sebenarnya yang perlu digeser adalah posisi lahernya bukan as nya.

Jumat, 17 April 2009

Jika Getaran Pelat Nomor Menyebalkan


Sebal rasanya mendengar bunyi gemeretak seperti pelat beradu kala berkendara. Usia mobil belum lama, sepertinya belum ada bagian bodi yang longgar, tapi dari mana asalnya bunyi mengganggu tersebut mengusik rasa penasaran kita di dalam mobil.

Ditelisik lebih jauh, ternyata asalnya dari pelat nomor yang beradu dengan bodi. Menyisakan sedikit jarak, karena getaran mesin dan jalan, membuat pelat beradu dengan bodi. Tak perlu buang uang dan tenaga untuk sekadar menghilangkan bunyi mengganggu ini. Prinsipnya pelat nomor dibuat menempel dengan bodi, atau sekalian menjauh agar saat terjadi getaran, pelat tak beradu dengan bodi.

Cara pertama sangat mudah, cukup menggunakan kunci 10 mm. Langsung saja kencangkan baut pemegang pelat nomor hingga menempel dengan bodi. Namun tak akan efektif untuk pelat nomor yang bentuknya sudah berantakan alias tidak rapi. Karena akan ada bagian plat nomor yang tidak langsung bersentuhan dengan bodi, akibatnya getaran masih terdengar. Atau ada juga yang menempelkan pelat dengan bodi menggunakan double tape, hanya saja saat melepas akan ada sisa double tape yang menempel dan terlihat kotor.

Cara kedua kini ada alternatif lain yang tak hanya mudah, namun juga murah. Itupun kalau memang sampai harus membeli materialnya. Gunakan slang karet yang diletakkan antara pelat nomor dan bodi. Ukurannya sesuaikan dengan besar baut yang dipakai. Murahnya kalau cukup mengandalkan slang bekas pakai. Seandainya harus membeli, harganya Rp 10 ribu untuk slang sepanjang 25 cm, itu juga masih tersisa banyak.


• Potong slang kira-kira sepanjang 0,5 cm
• Lalu letakan antara plat dan bodi, kemudian kencangkan. Perhatikan panjang baut pada pelat nomor.
• Kalu memang kurang panjang setelah karet terpasang, baut banyak tersedia di toko onderdil dengan harga RP 1.000 per buah dengan ukuran yang sedikit lebih panjang
• Tak perlu terlalu jauh , yang penting ada cukup ruang agar pelat tak langsung bersentuhan dengan bodi.


Coba goyang-goyangkan mobil atau jalankan lewat jalan rusak. Pastikan bunyi mengganggu itu hilang tanpa jejak. Samsul kini dapat menyetir tanpa gangguan.

Kamis, 16 April 2009

Aki Tiger Tekor Terus?


Saya mempunyai Honda Tiger Revolutionnya keluaran awal Januari 2008 dari dealer,mesinnya mendadak gak kuat dihidupkan pakai electric starter. Apa akinya tekor? Tapi kan motor masih gres dan belum ada penambahan aksesori kelistrikan? bingung.Kontan saja saya buru-buru membawa Tigir kesayangannya saya ke AHASS untuk diperiksa.

Setelah dicek, rupanya aki bermasalah. Yakni sel di bagian dalam aki dekat terminal negatif (-) rontok. Kejadiannya gak lama usai servis pertama (500 km). Karena part ini gak masuk dalam garansi, terpaksa deh saya beli baru di AHASS itu.Kelar diganti, motor pun kembali normal. Tapi beberapa bulan kemudian, muncul lagi kendala serupa. Motor starter gak kuat memutar mesin. Saya pun putuskan ngecek lagi ke AHASS sekalian servis rutin.

Kala diteliti pihak AHASS, Mereka tak menemukan adanya kelainan pada sistem pengisian. Tapi tegangan aki kurang dari semestinya. Saya cukup heran, kok bisa tekor lagi ya. Padahal sel aki gak rontok kayak kemarin. Aki pun dicharging ulang. Hasilnya, kinerja baterai kembali normal hingga waktu yang cukup lama.

Tapi di pengujung 2008, angot-angot lagi. Saat dicek ulang AHASS , tetap tak ada kelainan pada sistem pengisian. Baik dari altenator (sepul) maupun regulator rectifier. Tapi anehnya, di sekat-sekat (sel) bagian dalam aki dekat daerah kutub negatif (-) timbul semacam jamur berwarna putih kehitam-hitaman seperti halnya kejadian sebelumnya.

Menurut pihak AHASS lewat kepala mekanik merangkap kepala bengkel dalam surat tembusan soal kronologis kasus Tiger Revo Awikoro itu ke PT Astra Honda Motor (AHM), Awikoro keberatan bila disuruh mengganti lagi aki motornya. Alasannya, karena hal tersebut berulang dalam jangka waktu 1 tahun.

Tapi setelah pihak AHASS menjelaskan bahwa hal itu (munculnya jamur pada sel aki) dapat terjadi apabila terjadi overcharging atau kualitas air aki yang digunakan kurang baik, saya setuju untuk menggantinya. Karena pihak AHASS memberi jaminan garansi selama 7 bulan. Terhitung sejak tanggal 13 Desember 2008

Eh, tapi baru-baru ini (awal Maret lalu) permasalah sama nongol lagi. Sekarang tengah ditangani pihak AHASS untuk dianalisis penyebab sebenarnya. Apakah dari aki atau ada faktor lain? Padahal waktu itu saya pengennya ganti aki merek GS kayak standar bawaan motor. Namun mekanik bengkel itu menganjurkan pakai aki merek Honda saja, katanya sama.

Menanggapi hal ini, technical support PT GS Battery (GB) , Sunter, Jakut angkat bicara. Ia membenarkan kalau aki merek Honda untuk Tiger disuplai GB. Bila yang terjadi overcharge, pada sel aki bukannya muncul jamur. Melainkan timbul warna kehitam-hitaman akibat kelebihan arus. Kayak gosong lah. Nah, jika yang muncul jamur, biasanya warnanya putih, kemungkinan besar akibat air akinya jelek atau terkontaminasi.

Nah, cara menghindarinya, ada beberapa hal mesti diperhatikan pemilik motor. Pertama, Pastikan berat jenis air aki tak lebih dari 1,290 atau kurang dari 1,260, saran mekanik AHASS yg bener.

Lalu, pastikan pula air aki tidak kurang dari batas terendah (lower level). Selain itu, Usahakan bila membeli air aki tambahan (air murni), pilih dari merek yang sudah terjamin kualitasnya.